Sabtu, 15 September 2018

MEMAHAMI APA ITU ROUTING & KONFIGURASI ROUTING 2 ROUTER


Routing adalah proses pengiriman paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya dengan memilih jalur terbaik dalam multiple jaringan.

Fungsi routing sudah menjadi satu paket dengan system package routerOS, artinya saat kita menginstall routerOS maka otomatis fungsi routing sudah dapat digunakan.Routing dibedakan menjadi dua yaitu routing statik dan routing dinamis :

1.Routing Static, adalah routing denganpembuatan table routingnya diatur oleh administrasi jaringan secara manual.

2.Routing Dynamic, adalah router yang membuat tabel routing secara otomatis, dengan membaca lalu lintas jaringan dan tentu juga dengan saling berhubungan dengan router yang lain.

Ada beberapa mekanisme bagaimana router memilih jalur routing yaitu antara lain sebagaiberikut :

1.Rule routing yang paling spesifik (Misal, 192.168.1.128/26 lebih spesifik dari 192.168.1.1/24).

2.Distance (Router akan memilih nilai distance yang paling kecil).

3.Round Robin (Random. Apabila Rule tersebut sama-sama spesifik dan memiliki nilai distance yang sama).

Ada beberapa hal yang perlu kita pahami mengenai fitur-fitur yang ada saat pembuatan routing :

Distance
Distance beripa nilai yang digunakan untuk menentukan jalur routing mana yang menjadi prioritas dan yang menjadi sebuah jalur backup. Secara default nilai distance pada MikroTik dari 0 (Nol) - 8 (Delapan). Semakin kecil nilai distance maka rule tersebut akan semakin diprioritaskan.

Check Gateway
Digunakan untuk Mekanisme pengecekan gateway menggunakan ARP Request atau Test Ping yang akan dikirimakan setiap 10 detik. Sebuah link akan dianggap sebagai "Gateway Time-Out" apabila tidak menerima respon selama kurang lebih 10 detik dari mesin gateway. Dan akan dianggap "Unreachable" jika terjadi 2 kali gateway time-out secara berurutan.

Scope & Target Scope
Digunakan untuk melakukan pengecekan koneksi yang berada diatas router gateway atau yang tidak terhubung langsung (recursive).Secara default router akan memberikan niali dari scope dan target scope untuk masing-masing type routing yang nilainya juga berbeda.Untuk penerapan dan pembahasan lebih lanjut nanti akan dibahas pada materi MTCRE.

Parameter Routing Type
Selain fungsi-fungsi diatas, ada lagi sebuah fungsi routing yang bisa digunakan untuk kebutuhan keamanan jaringan. Kita bisa mengaturnya pada pamarameter Type.

Pada parameter tersebut kita bisa melihat beberapa macam opsi. Untuk fungsi keamanan jaringan kita bisa memilih beberapa parameter berikut:

1.Blackhole (Melakukan blocking secara diam-diam).

2.Prohibit (Melakukan blocking dan mengirimkan pesan error ICMP "Administratively prohibited atau Packet filtered ".

3.Unreachable (Melakukan blocking dan mengirimkan pesan error ICMP "Host Unreachable".

Artinya, apabila kita menggunakan ketiga parameter diatas, kita tidak memerlukan untuk mendefinisikan gateway. Misal, jika kita ingin melakukan blocking IP address tujuan tertentu, maka kita hanya mengisi parameter "Dst. Address" dan kita tentukan parameter "type".Sebagai contoh kita akan melakukan blocking koneksi ke tujuan IP Address 192.168.1.2 dengan type "Prohibit". Sehingga perangkat dengan IP Address tersebut tidak dapat diakses oleh perangkat lain di jaringan lokal kita.

Route Flags
Flags pada routing menunjukan status routing yang kita buat baik itu routing static maupun routing dinamic.Ada beberapa Flags pada routing yang perlu diketahui :


Keterangan :

1.    X Disabled,

2.    A Active,

3.    D Dynamic,

4.    C Connect,

5.     S Static,

6.     r Rip,

7.     b Bgp

8.     o Ospf

9.     B Blackhole,

10.   U Unreachable,

11.    P Prohibit

Nah selanjutnya kita akan mencoba konfigurasi routing 2 buah router agar dapat saling berkomunikasi.

Topologi




Konfigurasi R1 :
Ether1 = 172.16.10.2/26
Ether2 = 192.168.11.1/24
Ether3 = 10.10.10.1/30
       IP Laptop = 192.168.11.11/24

Konfigurasi R2 :
Ether1 = 10.10.10.2/30
Ether2 = 192.168.12.1/24
IP Laptop = 192.168.12.12/24

Selanjutnya kita buat routing pada kedua router,Untuk menambahkan routing :

  •      Menu IP    >   Route   >  Add


Selanjutna untuk konfigurasi routingnya :

Routing R1 :
Dst-Nat         192.168.12.0/24 Gateway  10.10.10.2
Dst-nat 0.0.0.0/0         Gateway   172.16.10.1


Routing R2 :
Dst-Nat         192.168.11.0/24       Gateway 10.10.10.1
Dst-nat 0.0.0.0/0            Gateway 10.10.10.1


Untuk pengujian silahkan lakukan ping antar klien, seharusnya kedua klien sudah bisa berkomunikasi.Dan lakukan ping ke internet melalui klien R2 pastikan bisa terkoneksi ke internet.

Selain menggunakan topologi diatas, static routing 2 router juga bisa dilakukan dengan perantara wireless, namun secara konfigurasi tetap sama.

Oke kawan, Mungkin sampai disini dulu artikel yang kita bahas kali ini, Jangan lupa follow dan share untuk tetap mengikuti artikel-artikel menarik lainnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan Sampai bertemu pada pembahasan artikel selanjutnya.


1 comments:

Write comments