Minggu, 16 September 2018

WIRELESS MANAGEMENT TOOLS


Didalam menu wireless MikroTik terdapat berbagai macam tool-tool yang digunakan untuk mendukung kinerja dari fitur wireless. Dan disini kita akan membahas beberapa wireless tools diantaranya yaitu Access List (AP) dan Connect list (Station). Kedua tool tersebut merupakan bagian dari manajemen wireless, dimana kita bisa membuat kebijakan interkoneksi jaringan wireless sesuai dengan parameter yang kita buat. Dengan demikian kita dapat meminimalisir akan miss-connection terutama dari perangkat client yang akan terkoneksi ke AP (Access Point). Selain itu, dengan tool ini kita dapat melakukan pembatasan (filtering) terhadap koneksi dari perangkat AP maupun client.

Contoh implementasi, misalnya pada sebuah jaringan, admin jaringan ingin membuat kebijakan hanya Client Adan Client B yang boleh terkoneksi, sedangkan client lain tidak dapat terkoneksi.

Namun sebeluma anda melanjutkan pembahasan artikel kali ini, ada baiknya anda memahami terlebih dahulu tentang hal-hal yang penting tentang jaringan wireless atau bisa anda kunjungi artikel sebelumnya tentang PEMAHAMAN KONSEP JARINGAN WIRELESS

Access List (AP)
Access List merupakan sebuah tool yang digunakan di sisi AP (Access Point) untuk melakukan filtering koneksi dari client. Sehingga AP dapat menentukan client mana saja yang bisa terkoneksi berdasarkan MAC Address.
Untuk langkah-langkah konfigurasi, pertama setting terlebih dahulu interface wireless sebagai access point.


Dengan setting diatas, interface wireless akan berkerja sebagai access point dengan SSID "Mikrotik-Ajef". Agar router menggunakan kebijakan (policy) yang dibuat di access-list, maka kita setting default-policy interface wireless terlebih dahulu. Double klik interface wireless, kemudian masuk ke tab "Wireless".

Karena hanya mac-address yang terdaftar di access list yang boleh terkoneksi, maka hilangkan centang pada opsi "Default Authenticate" pada properties interface wireless. Dengan begitu, ketika ada client wireless yang hendak terkoneksi, router tidak akan langsung mengijinkan client tadi interkoneksi, namun router akan melihat kedalam tabel access-list untuk mengecek apakah ada kebijakan yang diterapkan untuk client tadi.

Sedangkan "Default Foward" untuk menentukan kebijakan apakah antar client wireless akan diijinkan untuk saing interkoneksi atau tidak. Terkadang untuk alasan security admin perlu mematikan opsi default-foward. Misal untuk menangkal NetCut, netcut berkerja dengan menyerang perangkat client lain yang sudah terkoneksi, dengan mematikan opsi default-foward, netcut tidak akan bisa menyerang client lain yang masih dalam 1 AP. 


Di dalam access-list, kebijakan (policy) dibuat berdasarkan mac-address client. Untuk membuat kebijakan tersebut :

Menu Wireless >Access List > kemudian akan muncul tampilan seperti berikut.


Tentukan MAC Address client yang diizinkan untuk bisa terkoneksi.pada properties access-list ini, admin jaringan juga bisa membuat kebijakan dengan menentukan beberapa parameter.

• Interface : Di interface mana access-list ini berlaku. Jika misalnya ada beberapa interface yang berjalan sebagai access point. Jika dipilih "all" maka akan berlaku di semua interface.

• Signal Strength Range : Range signal client yang diijinkan untuk terkoneksi. Contoh kasus misalnya signal client yang buruk, akan menganggu client lain yang sudah terkoneksi karena interface wireless akan mencoba mencari modulasi terbaik untuk client tersebut agar bisa mendapatkan signal yang bagus. Admin bisa membuat kebijakan agar hanya client yang mendapatkan signal yang bagus yang bisa terkoneksi sehingga wireless bisa lebih stabil.

• AP Tx Limit : Membatasi throughput wireless ketika access-point mengirim data ke client.

• Client Tx limit : Membatasi throughtput client ketika transmit ke access point.

• Authentication : Menentukan kebijakan apakah client boleh terkoneksi ke access point atau tidak.

• Fowarding : Menentukan kebijakan apakah antar client wireless bisa interkoneksi atau tidak.

• Private key, Pre-Shared Key, dan Management Protection Key : Menentukan security key yang hanya berlaku untuk client tersebut. Dikombinasikan dengan fitur wireless security.

• Time : Untuk menentukan kapan rule access-list tadi dijalankan. Admin jaringan bisa membuat kebijakan kapan user bisa terkoneksi dengan access point, dan kapan akan diputus dari access-point. 

Terakhir cek di tabel "Registration" pada menu Wireless untuk melihat client yang sudah terkoneksi dengan interface wireless.


Connect List (Station / Client) 
Connect List merupakan tool yang memiliki fungsi kebalikan dari Access List, yaitu digunakan disisi wireless client (station) untuk membatasi (filtering) koneksi terhadap AP (Access Point). Sehingga client dapat menentukan AP (Access Point) mana wireless client akan terkoneksi berdasarkan Mac Address access point. Sehingga wireless client tidak akan berpindah ke access point lain, walaupun access point tersebut memiliki SSID yang sama. 

Untuk langkah-langkah konfigurasi, setting terlebih dahulu interface wireless sebagai wireless client. Gunakan mode station atau station bridge.


Selanjutnya untuk menentukan policy disisi wireless client, kita tambahkan Mac Address dari AP.
Buka menu Wireless > Connect List > Add


Tentukan interface untuk koneksi ke AP, kemudian isikan MAC Address dari AP yang akan terkoneksi. Kemudian Klik OK. Fungsi access list ini juga bisa digunakan untuk mencegah wireless client terkoneksi ke access point dengan mac-address tertentu, dengan cara menghilangkan centang pada parameter "Connect" .
Baik menggunakan Access List maupun Connect List, kita dapat melihat client mana atau AP mana yang sedang terkoneksi pada Tab Registration.

Jadi kesimpulannya adalah agar koneksi wireless lebih aman dan stabil, baik Access Point maupun Client, kita dapat memanfaatkan wireless tool dari MikroTik yaitu Access List dan Connect List.

Oke sekian dulu pembahasan artikel kali ini, semoga bermanfaat dan jangan lupa follow untuk mengikuti artikel menarik lainnya.